Tentang Kulacino

kula

You know that annoying watermark you get when you put a cold or wet glass down on a table? Well, in Italy it’s so annoying that there’s even a word for it: Culaccino.

Blog ini merupakan kumpulan catatan yang saya tulis di antara rutinitas pekerjaan sehari-hari. Sebagian ide dan kerangka catatan tersebut awalnya lama tersimpan di buku tulis atau tenggelam di aplikasi pencatat bawaan telepon genggam, sebelum akhirnya saya beranikan diri untuk merampungkan, memoles, dan menjadikannya tulisan yang (agak) layak baca, kemudian memuatnya di sini.

Dalam blog ini, Anda bisa menyimak cerita perjalanan saya di beberapa tempat yang pernah saya kunjungi. Catatan-catatan perjalanan tersebut sebagian besar saya kelompokkan berdasarkan lokasi tujuan; Indonesia, Amerika, Asia, Afrika, atau Eropa.

Saya juga mencoba berbagi beberapa tips perjalanan di Tips dan Trik. Selain ulasan tentang Makanan dan Akomodasi, beberapa hal terkait traveling secara umum juga saya tulis di Perihal Melancong.

Adapun beberapa tulisan random yang tidak terkait traveling (misalnya prosa sederhana, puisi, atau sesuatu yang terlintas di pikiran saya, tengah malam, saat menjelang tidur) saya selipkan di Senandika Malam.

Blog ini saya namakan Kulacino.com. Dalam bahasa Italia, ‘Kulacino’ merupakan istilah untuk jejak yang ditinggalkan gelas berisi air di atas meja.

Lalu, kenapa saya memilih kata tersebut?

Well, bagi saya, setiap perjalanan layaknya gelas berisi minuman yang menyisakan kulacino di meja. Jika gelas tersebut berisi minuman berwarna seperti es teh, kopi hangat, atau coklat panas, maka kulacino yang membekas di meja juga akan berwarna dan menempel lama.

Jika gelasnya terisi air putih, kulacinonya mungkin tidak akan melekat lama. Namun, setidaknya airnya akan tetap menghapus dahaga. Artinya, perjalanan berwarna yang penuh suka duka akan meninggalkan kesan lebih lama. Pun perjalanan yang biasa juga memberi manfaat bagi diri saya yang menjalaninya.

Kira-kira begitu.

Meskipun blog ini sebagian besar memuat catatan tentang traveling, saya sendiri merasa masih belum bisa disebut sebagai seorang traveler. Setidaknya belum mencapai level itu. Saya hanya pejalan musiman, yang menyukai menikmati tempat-tempat baru yang kadang saya jajaki.

Untuk membunuh waktu luang, saya senang berlari kecil sambil mendengarkan musik, mengemil pisang, menggambar, membayar hutang membaca buku, menonton ulang seri Star Wars, atau berlatih memainkan ukulele (yang sayangnya sampai sekarang belum juga saya kuasai dengan baik).

Saya dapat dihubungi melalui akun Instagram @ikhvvvan. Anda juga dapat mengirimkan kesan, kritik, masukan, saran, maupun pertanyaan pada kolom komentar di bagian bawah halaman ini.

Salam,
Ikhwan.

Kulacino Author Pic

23 comments

    1. Halo Mas Bara, makasih banyak udah melipir dan baca-baca. Semoga betah berkunjung ulang ya! Btw blognya traveler paruh waktu memang diset ga ada tombol follownya ya mas? Ga nemu euy hehe.

      Like

  1. Hi, Ikhwan.

    Salam kenal. Aku suka banget sama blog kamu.
    Gaya penulisan lugas dan informatif. Tampilan blog neat and tidy. Aku suka blog yang punya kesan clean. Ukuran dan tipe text juga pas.

    Pasti aku habisin baca semua post kamu. Hahaha. Melepas kangen traveling juga. Ntah kapan pandemi ini selesai.

    Liked by 1 person

    1. Halo Mba Wulan, maaf baru bales. Baru sempat ngecek blog hari ini. Glad to know that you enjoyed the posts, makasi banyak ya, really appreciate that.

      Masih belajar juga kok, Mba, ini. 😀
      Kadang masih suka buntu waktu nulis, meskipun ide dan bahannya ada.

      Anyway, your blog is neat and tidy too! Simplicity is the best, aye? Terima kasih banyak sekali lagi, udah berkunjung, meninggalkan jejak, dan baca tulisannya. 🙂

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: