Berkunjung ke Jepang terasa kurang lengkap bila tidak menyempatkan diri mencicipi makanan khas negeri Sakura tersebut. Ramen, adalah satu di antaranya.
Meskipun sejatinya berasal dari China, ramen saat ini sudah menjadi salah satu ikon kebudayaan Jepang. Masakan mie kuah yang terbuat dari gandum ini umumnya disajikan hangat, dengan berbagai rasa kuah, dan bahan-bahan lain sebagai pendamping.
Mie ramen umumnya berwarna kuning muda, dengan diameter yang sedikit lebih kecil dari mie instan. Kuahnya sendiri terbuat dari beragam kaldu seperti kaldu tulang babi, ayam, atau sapi.

Untuk menambahkan rasa sedap, kuah ramen juga dibubuhi campuran Shoyu (kecap asin khas Jepang), Miso (fermentasi rebusan sayur atau daging), Shio (campuran garam laut kasar), atau Kari (rempah-rempah).
Sebagai pelengkap, ramen disajikan dengan telur rebus potong, ayam goreng, daging sapi, babi, atau nori (semacam kerupuk yang terbuat dari rumput laut). Tak lupa taburan daun bawang segar serta sayur mayur untuk memastikan kenikmatannya semakin sempurna.

Bagi pelancong muslim, perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanan tradisional Jepang yang dapat dinikmati. Ramen misalnya. Beberapa komponen dan bahan pembuat ramen ditengarai tidak halal buat wisatawan muslim.
Hampir semua ramen mengandung babi, baik campuran kuahnya ataupun potongan daging yang disajikan sebagai topping. Selain itu, Shoyu yang merupakan salah satu bumbu utama kuah ramen biasanya juga mengandung mirin, semacam bumbu dapur yang mengandung alkohol.
Seiring meningkatnya jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Jepang (dipuncaki oleh wisatawan dari Indonesia dan Malaysia) kebutuhan akan ketersediaan makanan halal yang dapat dinikmati selama berjalan-jalan di Jepang juga bertambah.
Jepang, sebagai tuan rumah, menyadari hal tersebut dan segera berbenah agar potensi wisatawan muslim tidak berkurang. Bisnis kuliner segera beradaptasi dengan menyajikan pilihan-pilihan kuliner tradisional yang telah disesuaikan dengan kaidah syariah, atau dengan kata lain halal untuk dinikmati oleh turis-turis muslim.
Saat ini di penjuru Jepang, terutama kota-kota besar, semakin mudah menemukan restoran-restoran bersertifikat halal. Tidak terkecuali di kota Kyoto dan Tokyo.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi dua kota besar tersebut dan ingin mencoba kenikmatan ramen asli Jepang yang sesuai dengan ketentuan makanan halal dalam agama Islam, Anda dapat mencoba dua rekomendasi restoran yang menyajikan Ramen Halal, berikut ini:
1. Halal Ramen Gion Naritaya, Kyoto

Terletak di jantung area Gion, Kyoto -kawasan yang terkenal sebagai Distrik Gheisa-, Halal Ramen Gion Naritaya menjanjikan rasa ramen otentik khas Jepang, dengan jaminan komposisi masakan yang terbuat dari bahan-bahan halal.


Beberapa pilihan menu yang tersedia di Halal Ramen Gion Naritaya antara lain Miso Ramen, Shoyu Ramen, Chicken Rice Bowl, Curry Soupless Noodle, serta Wangyu Beef Bowl.
Tersedia juga cemilan lain seperti ayam goreng atau kentang goreng. Seluruh menu yang dijual telah bersertifikat halal dari Japan Islamic Trust dan JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia).

Bangunan kios satu lantai ini secara tampilan terlihat sangat Jepang. Dengan pintu geser, papan nama berhuruf kanji, perabotan khas restoran Jepang (kursi-kursi kecil dan meja sempit yang menghadap dinding), serta interior berunsur kayu dan warna coklat krem yang hangat.

Pencahayaan yang memadai membuat kios ramen ini jauh dari suasana muram dan remang-remang. Tersedia juga toilet serta ruang sholat yang dapat digunakan oleh pengunjung.

Bagaimana dengan rasa ramennya?
Secara umum, ramen yang disajikan cukup menggoyang lidah. Tekstur mie terasa lembut, dengan kuah kaldu yang gurih. Potongan daging ayam sebagai topping juga terasa padu dengan kuah ramennya.



Jika masih terasa kurang, Anda bisa menambahkan kecap, bubuk lada, atau bubuk cabe kering yang disediakan oleh restoran ini.
Tak perlu khawatir jika Anda tidak bisa berbahasa Jepang, pelayan Halal Ramen Gion Naritaya mampu berbahasa Inggris dengan baik saat melayani pelanggan. Pelayanannya cukup ramah dan sangat efisien, dengan waktu tunggu pesanan tidak terlalu lama.



Jika Anda tengah berkunjung ke kawasan Gion, Kyoto, tidak ada salahnya Anda datang dan mencicipi ramen halal yang dijual oleh kios ini.
Halal Ramen Gion Naritaya, Kyoto
- Jadwal Buka: Setiap hari dari pukul 11.00 siang s.d. 10.00 malam
- Alamat: Ability Gion bldg. 1F, 424, Rinka-cho, Higashiyama-ku, Kyoto 605-0062, Japan
- Telepon: +81-(0)75-531-8200
- Kisaran Harga: 850 – 1200 yen (harga cemilan berkisar 200 – 250 yen)
- Website: facebook.com/gionnaritaya
- Fasilitas: Tersertifikasi Halal, Menu Vegetarian, Toilet, Tempat Sholat, Wifi.
Setelah perut kenyang, saatnya mencari penginapan untuk beristirahat. Temukan rekomendasi hotel kapsul yang modern, bersih, dan nyaman di pusat kota Kyoto di sini.
2. Halal Ramen Asakusa Naritaya, Tokyo
Berlokasi di Asakusa, salah satu kawasan wisata paling ramai di Tokyo, kios ramen ini sangat mudah ditemukan. Jika Anda mengarah ke Kuil Sensoji, Asakusa, melalui gerbang dan jalan utama, cukup berjalan kaki lurus hingga tepat di hadapan kuil tersebut.

Selanjutnya, berbeloklah ke kiri dan berjalanlah sekitar 150 meter hingga masuk ke dalam kawasan pertokoan indoor. Kios Halal Ramen Asakusa Naritaya bisa ditemukan di sisi kanan jalan.



Jika dibandingkan dengan rekannya kios ramen halal Naritaya di Gion, Halal Ramen Asakusa Naritaya terlihat lebih sederhana sekalipun terdiri dari dua lantai. Ruangan lantai dua sedikit lebih lapang ketimbang lantai 1. Meski demikian, kesan tua dan agak gelap tidak dapat dielakkan.

Selain itu, kerapian dan kebersihannya juga terasa kurang dibandingkan dengan Halal Ramen Gion Naritaya. Saat saya berkunjung, masih terdapat meja dengan sisa peralatan makan pengunjung sebelumnya yang belum dibereskan.

Soal kebersihan tersebut sempat saya tanyakan pada pelayan kios, seorang perempuan muda dari Jawa yang baru saja menyelesaikan pendidikan diplomanya di Tokyo. Menurut Mbak yang saya lupa namanya itu, kios ramen ini tengah kekurangan pelayan, sehingga pelayan-pelayan yang ada agak keteteran melayani pengunjung yang tidak henti datang.

Saat saya mencicipi ramen di kios tersebut, saya memang menemui cukup banyak tamu lainnya, baik warga lokal Jepang maupun warga muslim dari negara-negara Asia seperti Malaysia dan Indonesia.
Halal Ramen Asakusa Naritaya menawarkan menu utama bernama Naritaya Special Ramen. Selain menu unggulan tersebut, mereka juga menyediakan menu lain seperti Gorogoro Beef Series, Spicy Miso Ramen, Soupless Noodles, dan pilihan menu berbahan baku nasi.

Ramen Spesial yang mereka tawarkan disebut terbuat dari bahan-bahan segar dan alami serta sama sekali tidak menggunakan pengawet. Kuah miso ramen tersebut terasa cukup meresap ke dalam ramen, sehingga jika dicicipi tanpa kuah, ramennya tidak terasa tawar.
Sebagai pelengkap, Naritaya Special Ramen disajikan dengan potongan telur rebus (dengan kuning yang tiga perempat matang), serta beberapa potong nori.


Lokasi jelas merupakan salah satu keunggulan utama kios ramen ini, selain rasa tradisional dan original dari ramen-ramen yang dijual.
Pilihan membuka kios ramen halal di kawasan Asakusa yang tidak pernah sepi wisatawan mancanegara jelas membuat tempat ini menjadi salah satu tempat makan favorit, khususnya bagi pelancong muslim yang tengah berjalan-jalan di Tokyo.
Halal Ramen Asakusa Naritaya, Tokyo
- Jadwal Buka: Setiap hari dari pukul 11.00 siang s.d. 10.00 malam
- Alamat: 2-7-13, Asakusa, Taito-ku, Tokyo
- Telepon: +81-(0)3-4285-9806
- Kisaran Harga: 800 – 1600 yen (harga cemilan berkisar 200 – 500 yen)
- Website: facebook.com/NaritayaFellowsM
- Fasilitas: Tersertifikasi Halal, Toilet, Tempat Sholat
Jadi, tak perlu was-was lagi saat ingin mencicipi ramen di negara asalnya, karena tersedia banyak pilihan menu ramen halal di dua restoran tadi.
Selamat berjalan!
Sendok garpunya lucu 😀 kayak jari tangan posisi “OK”
nori di Jepang sama nori instan di alfa#mart beda nggak rasanya da?
LikeLiked by 1 person
Itu sebenernya cuma dikasi satu sendok mas, ya sendok hibrid itu, gabungan sendok dan garpu. Jadi kalo mau nyuap pake sisi kirinya yang kaya sendok biasa, sementara kalo mau muter mienya pake sisi kanannya yang berbentuk garpu.
Kalau norinya mirip-mirip, tapi kayanya yang di alfa atau indomart gitu lebih “berbumbu” ya alias micinnya terasa banget Haha. Kalo yang saya coba ini tawar doang sih.
LikeLiked by 1 person
Aha, sepertinya saya harus cobain nori asli negara sakura 🙂 Orang kita mah apa2 dikasih micin haha
LikeLiked by 1 person
Padahal micin bisa bikin pusing ya hehe.
LikeLiked by 1 person
Bikin ketagihan sih kalo saya mah wkwkwk #anak micin
LikeLiked by 1 person