Dengan semakin terjangkaunya harga tiket pesawat dan rute penerbangan yang semakin luas, jumlah masyarakat yang memilih moda transportasi udara semakin meningkat.
Pertanyaan selanjutnya, apakah semua calon penumpang telah memahami bahwa ada aturan-aturan tertentu (yang tidak tertulis tentunya) yang dianggap sebagai norma yang berlaku umum pada saat menjadi penumpang dan berada dalam kabin pesawat udara?
Berikut beberapa di antaranya.
1. Tidak memaksakan membawa bagasi berukuran besar ke kabin.
Secara umum, maskapai udara memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi terkait ukuran dan jumlah bagasi yang dapat dibawa ke kabin. Aturan yang berlaku di banyak maskapai adalah penumpang hanya diperbolehkan membawa maksimal 2 buah barang bawaan.
Dua item tersebut pun dilengkapi dengan persyaratan dimensi dan berat maksimum yang berbeda-beda sesuai kebijakan maskapai yang bersangkutan.
Kisaran dimensi dan berat maksimum bawaan yang boleh dibawa ke kabin pesawat adalah 56cm x 36cm x 23cm termasuk pemegang, roda, dan kantong tepinya. Bagasi tersebut harus muat dalam kompartemen atas.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak membawa barang dengan ukuran berlebih ke kabin. Selain karena faktor teknis beban pesawat, juga ada alasan non teknis: hak penumpang lain untuk memperoleh bagasi kabin atas kursi yang ia pesan.

Menaruh koper di kabin pesawat, memang bisa menghemat waktu karena tidak perlu check-in bagasi maupun menunggu antrian pengambilan koper saat tiba di tempat tujuan. Risiko kehilangan koper dan barang-barang pun lebih kecil.

Namun, jangan memaksakan diri untuk membawa koper atau kardus-kardus raksasa ke dalam pesawat karena akan melebihi jatah ruang bagasi kabin yang disediakan untuk masing-masing penumpang. Jika hal ini dilakukan (apalagi dalam penerbangan dengan jumlah penumpang maksimum), bersiaplah jika sewaktu-waktu pramugari menghampiri dan meminta koper atau kardus Anda untuk dipindahkan ke bagasi non kabin.
2. Cek nomor kursi sebelum naik ke pesawat dan pastikan duduk di kursi sesuai nomor.
Sebelum memasuki pesawat selalu pastikan nomor tempat duduk yang tertera di boarding pass sehingga bisa didapatkan gambaran awal posisi kursi tersebut; apakah di bagian belakang, tengah, depan, sisi kanan, atau di sisi kiri pesawat.

Selanjutnya, duduklah sesuai nomor kursi tersebut. Jika keliru menempati tempat duduk orang lain, segeralah berpindah ke nomor kursi seharusnya. Penomoran kursi pesawat dibuat bukan tanpa tujuan.
Jika terjadi sesuatu pada penerbangan tersebut, maka nomor kursi penumpang akan digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi penumpang. Jika penumpang duduk di kursi yang tidak seharusnya, kemungkinan terjadinya kesalahan identifikasi menjadi lebih besar.
3. Masuk pesawat sesuai urutan nomor kursi.
Umumnya penumpang penerbangan domestik dengan nomor kursi 1-20 akan diminta memasuki pesawat melalui pintu depan yang menggunakan garbarata. Sedangkan penumpang dengan nomor kursi di atas 20 diharapkan berjalan dan memasuki pesawat lewat tangga dan pintu belakang.

Tujuannya agar waktu yang dibutuhkan penumpang untuk duduk di tempat masing-masing menjadi lebih singkat dan penerbangan dapat take off sesuai jadwal. Sebagai penumpang, sebaiknya kita tidak memaksakan diri memasuki pesawat melalui pintu depan hanya karena malas berjalan kaki sedikit lebih jauh dan menggunakan tangga.
4. Tidak berdiri sembarangan dan memblokir koridor pesawat.
Dengan ruang yang terbatas dalam kabin pesawat, setiap penumpang diharapkan dapat bijak dan peduli dengan kondisi sekitarnya.
Jika Anda merasa akan menghabiskan waktu sedikit lebih lama untuk memasukkan dan merapikan susunan barang bawaan ke dalam bagasi kabin, silakan masuk terlebih dahulu ke celah antar baris kursi untuk mencegah kemacetan di koridor pesawat dari penumpang yang hendak menuju tempat duduknya.

Selalu beri ruang bagi orang lain. Prinsip ini sama seperti saat memanfaatkan koridor di bandara atau menggunakan eskalator di tempat-tempat umum.
Bandara ternyata juga memiliki aturan main yang harus dipatuhi penggunanya. Apa saja? Anda dapat menyimaknya di sini.
5. Kenali hak masing-masing kursi penumpang.
Setiap tempat duduk dalam pesawat memiliki kelebihannya masing-masing. Jika penumpang duduk di kursi sebelah jendela, maka pemandangan dari jendela adalah bonus yang ia dapatkan.
Bagi penumpang yang duduk di kursi bagian tengah, jatahnya adalah mendapatkan dua sisi pegangan kursi. Sedangkan penumpang kursi di bagian lorong akan mendapatkan bonus kemudahan akses ke toilet atau kemudahan komunikasi dengan pramugari pesawat.

Sebelum menaiki pesawat, penumpang diharapkan dapat bijak memahami “jatah” masing-masing kursi tersebut.
Jika Anda duduk di dekat jendela, maka relakanlah salah satu lengan kursi Anda digunakan oleh pengguna kursi tengah. Sedangkan penumpang yang duduk di kursi lorong harus bersedia ikhlas terganggu dan berdiri jika penumpang kursi tengah dan samping jendela hendak ke toilet.
6. Tidak membawa makanan atau memakai wewangian yang beraroma tajam dan berpotensi membuat mual penumpang lainnya, kecuali jika benar-benar terpaksa.
Tidak semua orang menyukai aroma minyak angin. Jika memang harus menggunakannya, oleskanlah sesaat sebelum boarding sehingga aromanya sudah tidak terlalu menusuk pada saat Anda memasuki pesawat.
Beberapa aroma makanan juga sangat mengganggu buat sebagian orang. Durian misalnya. Atau wangi mie instan seduh yang seringkali dijual sebagai santapan di pesawat.

Bagaimana jika Anda lapar dan ingin menyantap mie seduh? Jika memang tidak terhindarkan, mungkin giliran penumpang lain yang perlu memaklumi rasa lapar Anda.
7. Mengobrol dengan volume suara yang tidak mengganggu.
Hei, Anda bukan satu-satunya yang naik pesawat. Penumpang yang duduk di samping Anda boleh jadi baru saja menyelesaikan penerbangan panjang yang melelahkan dan harus melanjutkan penerbangan berikutnya.

Beri penumpang lain kenyamanan dengan tidak mengobrol dengan suara kencang atau tertawa keras dan berlebihan. Saya pernah mengalami penerbangan 2 jam di malam hari di mana dua orang penumpang di samping saya mengobrol dengan kencang tiada henti, dan percayalah rasanya sangat mengganggu.
Sebagian pesawat memang menyediakan earphone, namun penerbangan low-cost carrier biasanya tidak menyediakan fasilitas ini. Jadi, hargailah penumpang lain dengan menjaga volume suara Anda.
8. Jika bepergian menggunakan pesawat bersama anak kecil, selalu siapkan metode dan peralatan yang dapat membantu jika si anak rewel selama perjalanan.
Membawa buah hati bersama dalam satu penerbangan menuju tempat liburan tentu pengalaman yang menyenangkan bagi orangtua. Namun hal ini ternyata juga dapat mendatangkan masalah bagi penumpang lainnya.
Adalah wajar jika anak kecil menjadi rewel, menangis, berteriak, atau berbuat sesukanya dalam sebuah perjalanan, apalagi perjalanan dengan pesawat udara. Teriakan dan tangisan anak-anak, terutama yang tidak berhenti sepanjang perjalanan, tentu akan mengganggu penumpang lain yang mungkin butuh istirahat.

Jika itu terjadi pada anak Anda, sebaiknya segera bertindak. Lakukan sesuatu seperti menggendong si bayi, membawanya berjalan di koridor pesawat, memberinya susu, atau membujuknya dengan mainan kesayangannya.
Penumpang lain akan dapat memaklumi dan memaafkan tangisan dan teriakan seorang anak jika orangtuanya terlihat berusaha melakukan sesuatu untuk menyelesaikan tangisan tersebut. Oleh karena itu, selalu persiapkan perlengkapan yang harus dibawa untuk mengantisipasi jika hal tersebut sewaktu-waktu terjadi pada balita Anda.
9. Tidak perlu terburu-buru membuka sabuk pengaman, berdiri, mengambil bagasi, atau menyalakan handphone saat pesawat baru mendarat di bandara tujuan.
Semua orang dapat memaklumi jika Anda memang ingin segera keluar dari pesawat begitu sampai di tujuan. Namun, hal tersebut sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk terburu-buru dan mengabaikan aturan yang pada akhirnya dapat mengganggu ketertiban.
Saat pesawat mendarat, penumpang diminta untuk tetap memasang sabuk pengaman hingga lampu tanda pemasangan sabuk pengaman dimatikan. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Setelah mendarat, pesawat masih harus bergerak dan mencari posisi parkir, sehingga kemungkinan tergelincir atau mengalami guncangan masih tetap ada. Jika terburu-buru melepas sabuk pengaman, penumpang justru akan membahayakan keselamatannya sendiri.

Selain itu, meskipun telah mendarat, pesawat masih mengaktifkan sistem komunikasinya secara penuh. Apabila penumpang serentak menyalakan handphone sesaat setelah mendarat maka akan sangat mengganggu sistem komunikasi tersebut. Bersabarlah hingga Anda berada di dalam gedung terminal sebelum mengabarkan kedatangan pada kerabat Anda.
Satu hal lain yang juga perlu dicatat adalah kebiasaan penumpang untuk segera berdiri dan berebut mengambil bagasi kabin masing-masing. Padahal, awak pesawat butuh waktu untuk membuka pintu dan menyiapkan garbarata/tangga pesawat. Akan lebih baik jika Anda menunggu sambil tetap duduk di kursi masing-masing hingga disilakan untuk keluar pesawat.
10. Biasakan Minta Izin Kepada Penumpang di Belakang Anda Saat Memiringkan Sandaran Kursi
Nah, ini!
Kadang kita lupa bahwa di belakang kursi kita juga ada penumpang pesawat lainnya. Bila Anda berniat untuk memiringkan sandaran kursi supaya posisi istirahat selama perjalanan menjadi lebih nyaman, biasakan untuk terlebih dahulu mengkonfirmasi hal tersebut kepada penumpang di belakang Anda. Bisa saja mereka tengah menonton in-flight entertainment dan akan merasa terganggu jika ujug-ujug kursinya Anda miringkan.
Selain itu, sekedar mengucapkan permisi kepada penumpang juga berguna untuk menghindari terbenturnya kepala penumpang di kursi belakang Anda jika ternyata mereka sedang menunduk atau posisi kepala mereka tengah mengarah dekat ke belakang kursi Anda.
Begitulah.
Kali berikutnya Anda bepergian dengan pesawat udara, jangan lupakan 10 norma tadi.
Selamat berjalan!
nomor 10 gue selalu kena getahnya sama penumpang yang ada di depan hahahaa
LikeLike
Sering kejedot berarti ya, mas? :)) Masih jarang banget sih memang yang ijin dulu sebelum miringin kursi. Kira2 kenapa ya?
LikeLike
Sering bangeet hahaha
LikeLiked by 1 person
Nomor 9 paling sering yah wkwkw… Paling sering ngalamin kalo mau landing di Jambi. Pernah sekali waktu pesawat sedang berusaha landing (belum ada roda pesawat yg menyentuh landasan) udah ada bunyi hp dinyalakan..
Sering juga sih liat orang cuma silent hp pas mau take off, pengen tak jites!
LikeLiked by 1 person
Kesannya buru-buru amat gitu ya pada mau ngabarin. Padahal pesawatnya baru mau parkir. Justru di saat-saat itu butuh sinyal navigasi yang bagus kan. Malah keganggu jadinya kalau semua barengan buru-buru nyalain hape.
Solusinya kalau liat orang lain masih nyalain hape pas udah mau take off palingan dengan manggil pramugarinya mas, terus lapor biar negur langsung.
LikeLiked by 1 person
takut mas ahaha….
LikeLiked by 1 person
Yang waras terpaksa ngalah kalo gitu mas Haha..
LikeLiked by 1 person
Iya haha…
LikeLiked by 1 person
duh, no 10 saya belum terbiasa minta ijin, biasanya malah sedikit2 aja miringin kursi ke belakangnya. next time mungkin norma ini perlu saya praktikkan dan lebih diperhatikan hehehe.
LikeLiked by 1 person
Sebenernya kalau bangku belakangnya lagi kosong mungkin ga masalah, Mas. Cuma kalau bangku belakang ada penumpangnya, emang baiknya ngabarin dulu yang di belakang biar ga kejedot kalo kepala mereka kebetulan lagi agak miring ke depan, hehe.
LikeLike