Senandika Malam

Mendefinisikan Bahagia

IMG_1415

Apa yang membuat seseorang bahagia?

Apakah punya banyak uang? Memiliki mobil atau kendaraan bagus?

Atau bahagia malah bisa didapat jika punya tubuh yang sehat?

Atau punya pasangan yang menarik?

Atau jangan-jangan seseorang bisa bahagia jika punya pekerjaan mapan dan keluarga yang utuh? Jawabannya akan menjadi sangat beragam, tergantung pribadi masing-masing.

Sebenarnya kita sering mempersempit makna kebahagiaan pada hal-hal yang disebutkan di atas tadi. Padahal bisa jadi bahagia lebih dari sekedar hal-hal itu.

Bahagia tersebut universal.

Bahagia bahkan bisa ditemukan pada hal-hal kecil dan sederhana yang ada disekitar kita.

Anda tahu bubble wrap? Plastik yang biasanya digunakan untuk membungkus peralatan elektronik ini punya bentuk yang unik, karena diseluruh permukaannya terdapat benjolan-benjolan berisi udara yang bisa meletus jika dipencet. Setiap kali meletus, dari benjolan tersebut keluar bunyi letup pelan. Anda pasti berbohong jika tidak suka melakukannya. Entah apa penyebabnya, setiap kali meletupkan benjolan berisi udara tersebut, ada sensasi lega dan bahagia yang mengalir. Sedikit, tapi cukup membuat candu dan melebarkan senyuman. Tanpa kita sadari kita mendapatkan kebahagiaan dari sampah bernama bubble wrap.

Kali lain, cobalah perhatikan anak-anak disekitar kita. Perhatikan tingkah polah mereka saat bermain, bercanda dengan temannya, saat mereka berlari, atau saat mereka berceloteh. Menggemaskan. Dan tiba-tiba saja kita tersenyum saat memandangi mereka. Lagi, bahagia kita temui dalam bentuk tak terduga.

Tataplah langit senja, di pantai, saat ombak berdebur di kaki dan angin meniup rambut di kepala. Pejamkan mata sesaat dan rasakan saat suara angin berdesir di telinga. Apa yang anda rasakan? Kembali, bahagia menyeruak disana.

Dan bahagia bisa kita temui dalam berbagai bentuk lainnya.

Saat seorang anak berhasil menaikkan layangan, saat masakan yang kita buat ternyata terasa sangat nikmat, saat bangun pagi dan sarapan sudah tersedia, saat mencium bau aspal selepas hujan, saat kita tidak perlu menunggu lama angkutan kota, saat tiba-tiba kita terjebak hujan dan seseorang berhenti memberikan tumpangan, dan banyak lagi lainnya.

Bahagia ada dan terserak di sekitar kita. Kita saja yang sering abai dan menuntut bahagia hanya ada dalam hal-hal yang lebih besar dan bernilai materi semata.

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: