Coba bayangkan Anda mengalami situasi-situasi seperti berikut ini:
Anda sudah antre dengan rapi dan menunggu giliran memindai barang sebelum memasuki terminal bandara ketika tiba-tiba serombongan orang muncul dan menyela antrean Anda.
Anda terburu-buru mengejar pesawat yang akan segera take off, namun orang-orang yang antre di depan Anda baru melepas jam tangan, ikat pinggang, dan handphone pada saat sensor berbunyi dan diingatkan petugas.
Anda baru saja menempuh penerbangan panjang yang melelahkan dan akan segera melanjutkan penerbangan berikutnya, namun saat masuk ke ruang tunggu, tak tersisa satu bangku pun di sana. Semua bangku terisi, tak hanya oleh penumpang, tak sedikit juga yang diduduki tas, kardus, dan barang-barang.
Pernah mengalami kejadian-kejadian tersebut?
Menyebalkan bukan?
Ya, terkadang, tanpa kita sadari ada aturan-aturan tak tertulis di bandara yang kita langgar. Mungkin efeknya tidak kita rasakan langsung, namun dapat dipastikan ada penumpang lain yang dirugikan atas ketidakpatuhan tersebut.
Menyandang gelar sebagai “tempat umum” membuat bandara memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh para penggunanya. Tujuannya jelas: menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.
Bandara -yang setiap harinya dipenuhi ribuan orang- telah berubah menjadi semacam kuali raksasa, di mana beragam tipe manusia bertemu dan bersinggungan dengan tipe manusia lainnya. Sebagian pengguna bandara mungkin adalah mereka yang taat hukum, sisanya boleh jadi tidak.
Aturan dan norma-norma yang ada di bandara inilah yang kemudian menjadi pembatas agar interaksi antar penumpang yang berbeda karakter tersebut tidak berujung masalah, sekaligus memudahkan operasional bandara sebagai terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat udara.
Kebanyakan dari kita mungkin sudah mengetahui hal-hal sederhana berikut ini, namun sayangnya seringkali kita lupa mempraktekkannya pada saat berada di bandara.
Apa saja? Berikut di antaranya.
1. Membiasakan antre.
Ada banyak tahapan sebelum penerbangan yang menuntut calon penumpang untuk bersabar dan menunggu giliran. Sesaat setelah sampai di bandara, ada pemeriksaan pertama oleh petugas di pintu masuk. Penumpang harus antre menunggu giliran untuk menunjukkan tiket dan identitas kepada petugas sebelum diizinkan memasuki terminal dan ruang check in.

Setelah selesai berurusan di meja check in, penumpang kembali diminta antre sebelum masuk ke ruang tunggu keberangkatan. Antrean kali ini berguna untuk mengecek barang bawaan yang dibawa penumpang ke kabin pesawat sekaligus pemeriksaan keamanan oleh petugas. Setiap barang yang hendak dibawa oleh penumpang dalam penerbangan harus dipindai untuk memastikan tidak ada barang terlarang atau berbahaya.

Seringkali terjadi sebagian penumpang tidak sabar dan segera meletakkan bawaannnya di mesin pengecekan dan memotong penumpang lain yang juga sedang meletakkan barang. Akibatnya urutan keluarnya barang dari mesin pemindai tidak paralel lagi dengan urutan keluarnya si pemilik barang dari gerbang sensor penumpang.
Hal ini pada akhirnya menciptakan aksi “rebutan ambil barang” di ujung mesin pemindai pada saat barang-barang bawaan calon penumpang selesai diperiksa. Untuk menghindari hal-hal tersebut, antre menjadi aturan tak tertulis yang mutlak dipatuhi.
2. Memasukkan barang-barang printilan ke dalam tas kecil atau ke dalam saku tas utama dan tidak sembarangan menaruh troli.
Ada banyak barang yang harus dilepas dan disisihkan dalam proses pemindaian barang bawaan di bandara. Topi, jaket, ikat pinggang, jam tangan, dompet, kunci, handphone, dan peralatan metal atau elektronik lainnya adalah beberapa di antaranya. Barang-barang tersebut harus dipindai demi keamanan penerbangan.
Tentunya akan sangat memakan waktu jika calon penumpang baru melepaskan dan memisahkan barang-barang tersebut pada saat giliran mereka datang. Oleh karena itu, biasakan untuk melepas barang-barang itu jauh sebelumnya.

Petugas bandara memang menyediakan kotak-kotak plastik untuk menampung barang-barang kecil ini, namun akan jauh lebih praktis jika calon penumpang membawa tas kecil yang bisa digunakan menyimpan keseluruhan barang-barang tersebut dalam satu tempat.

Pada saat tas kecil tersebut selesai dipindai, calon penumpang dapat segera meraihnya dan membawanya ke tempat lain di mana mereka dapat kembali memakai barang-barang tersebut dengan tenang. Mungkin di salah satu kursi terminal atau di pojok lainnya.
Percayalah, berdiri berdempetan di ujung mesin pemindai sambil meraih barang-barang printilan Anda satu-demi satu dari kotak akan sangat mengganggu lajunya antrean di belakang Anda.

Pilihan lainnya, jika tidak membawa tas kecil, Anda dapat memasukkan semua barang tersebut ke dalam saku tas utama Anda.
Jika bawaan yang dibawa cukup banyak, biasanya calon penumpang akan menggunakan troli yang disediakan di bandara. Ingatlah untuk tidak membiarkan troli Anda menghalangi orang lain atau membiarkannya terparkir di sembarang tempat setelah tidak lagi digunakan.

Baca juga Norma dan Aturan Tak Tertulis yang berlaku saat menggunakan pesawat udara di sini.
3. Menyiapkan tiket, tanda pengenal, dan boarding pass pada saat menunggu dalam antrean check in dan boarding.
Sebagai pengguna bandara, harus selalu diingat bahwa akan selalu ada kemungkinan terdapat penumpang yang terburu-buru mengejar pesawat. Mereka ini akan sangat terbantu jika antrean check in berjalan mulus dan cepat. Tidak ada salahnya memastikan bahwa tiket, tanda pengenal, atau boarding pass sudah berada dalam kantong baju atau dalam genggaman Anda.

Hindari mencari KTP atau mengubek-ubek handphone untuk menemukan tiket elektronik Anda pada saat giliran Anda di meja check in atau di antrean boarding. Selalu persiapkan dokumen-dokumen tersebut jauh sebelum giliran Anda datang.
4. Tidak membuang sampah sembarangan.
Seringkali penumpang memperoleh makanan kotak dari maskapai sebagai kompensasi keterlambatan penerbangan. Sayangnya, masih banyak penumpang yang lupa membuang bungkusan dan sampah sisa makanan kotak tersebut pada tempatnya.
Kotak-kotak makanan dibiarkan tergeletak di kursi atau disembunyikan di kolong kursi, dan botol-botol plastik minum bergeletakan di sekitar tempat duduk penumpang tersebut.

Aturan untuk menjaga kebersihan ini sebenarnya merupakan hal umum dan bukan hanya berlaku di bandara saja. Sekalipun bandara memiliki petugas kebersihan yang siap sedia membersihkan sampah, bukan berarti pengguna bandara lantas bebas menyampah sesuka hati.
Jagalah selalu kebersihan dengan membuang sampah pada tong sampah yang disediakan (Anda mungkin harus berjalan beberapa meter untuk mencapai tong sampah, tapi itu bukan alasan untuk menyampah, bukan?)
5. Tidak berlama-lama mengisi daya gawai jika semua colokan yang tersedia tengah digunakan.

Sebagian bandara di Indonesia telah dilengkapi dengan outlet-outlet listrik dalam jumlah yang memadai. Sebagian lainnya harus bersyukur dengan keterbatasan yang ada. Artinya, calon penumpang diharapkan untuk bergantian memanfaatkan fasilitas tersSebagian bandara di Indonesia telah dilengkapi dengan outlet-outlet listrik dalam jumlah yang memadai.
Selalu gunakan colokan listrik gratis di bandara secara bijaksana. Isilah daya baterai handphone atau laptop Anda secukupnya karena bisa jadi ada penumpang lain yang juga sedang membutuhkan colokan listrik tersebut semata agar handphone-nya dapat digunakan untuk menghubungi kerabat yang menjemput.
Sebaiknya aktifkan mode pesawat terbang atau matikan handphone Anda saat mengisi daya agar prosesnya dapat berjalan lebih cepat. Bersabarlah sesaat, Whatsapp dan Instagram Anda tentunya bisa menunggu hingga baterai gawai terisi secukupnya.
6. Mengucapkan terima kasih pada petugas toilet.
Meskipun terdengar sepele, namun hal kecil sederhana seperti tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada petugas yang membantu menjaga kenyamanan di tempat umum seperti bandara perlu dilakukan.

Bayangkan, mereka bertugas menyapu dan mengepel jalan yang kita lalui, atau membersihkan toilet yang telah kita gunakan. Anda belum tentu bersedia membersihkan toilet yang telah digunakan orang lain, bukan?
Sedikit penghargaan dari kita akan membuat hari mereka menyenangkan dan meningkatkan semangat mereka untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna bandara.
7. Tidak menaruh tas dan barang bawaan di kursi ruangan bandara.
Kursi-kursi yang ada di bandara diperuntukkan untuk duduk manusia, bukan untuk tas atau barang bawaan. Ingatlah hal tersebut saat hendak menaruh tas atau kardus bawaan Anda di sana.
Terkadang sebuah bandara mengalami saat-saat sibuk di mana jumlah penumpang jauh lebih banyak dari biasanya. Ruang tunggu bisa menjadi sangat padat oleh calon penumpang.

Di saat-saat seperti ini calon penumpang dituntut untuk peka dan menyadari bahwa ada orang-orang lain yang juga butuh duduk di kursi-kursi tersebut, terutama mereka yang telah lanjut usia atau ibu hamil dan menyusui. Menyimpan tas dan bawaan di depan atau di bawah kursi tentunya menjadi pilihan yang bijak.
8. Berbaris di koridor/garbarata/travelator dan tidak berjalan berdampingan jika berombongan.
Sama seperti saat menggunakan eskalator, ternyata ada norma yang harus diterapkan saat menggunakan fasilitas penunjang seperti koridor, garbarata, atau travelator (eskalator dengan posisi horizontal) yaitu: Selalu manfaatkan satu sisi sebagai tempat untuk berjalan. Bisa di sisi kiri atau kanan koridor/garbarata/travelator tersebut. Samakan posisi dengan orang-orang di depan Anda. Biarkan sisi yang lain kosong agar ada ruang bagi orang lain yang terburu-buru untuk mendahului Anda.

Saya pernah mengulas soal kekurangpedulian masyarakat kita tentang adab menggunakan eskalator dan elevator. Anda bisa membacanya di sini.
Bagaimana? Sepertinya tidak terlalu sulit untuk melaksanakan norma-norma tersebut.
Atau barangkali Anda mengetahui aturan tak tertulis lainnya yang belum Saya sebutkan di atas?
Mari berbagi, agar kita sama-sama menjadi pengguna bandara yang lebih baik.
Selamat berjalan!
Dan yang sering saya temui adalah sedang khidmat antri ada porter langsung ke depan petugas check in bawa orang yg seenaknya motong antrian 🙂
LikeLiked by 1 person
Wah tipikal yang begini kalo digalakin biasanya balik lebih galak nih. :))
LikeLiked by 1 person
Biasanya petugas wrapping / porter kenal sm petugas check in sih wkwkw
LikeLiked by 1 person
Wahahha budaya bangsa kalau ini mah. Kongkalikong hehehe.
LikeLiked by 1 person
Betul 🙂
LikeLiked by 1 person